Mojokerto – Pimpinan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Prof. Dr. K.H. Asep Saifuddin Chalim menggelar konferensi pers terkait program 100 hari kerja Barra-Rizal dan adanya isu jual beli jabatan serta perpecahan Organisasi Kepala Desa di Mojokerto. di Guest House IKHAC, Bendunganjati, Pacet, Mojokerto.13/03/2025.
“Jadi Barra-Rizal ini mempunyai visi mewujudkan Mojokerto yang maju, adil, dan makmur untuk menciptakan kesejahteraan dan menegakkan keadilan. Ini tanggung jawab kita semua yang mengisi kemerdekaan.
Ditegaskannya, korupsi, jual beli jabatan, dan fee proyek tidak boleh ada di Mojokerto dari bawah sampai atas,” kata Yai Asep.
“Saya yang membiayai Pilkada puluhan miliar. Saya tidak ingin uang saya tersebut kembali. Saya hanya ingin terwujudnya Indonesia maju, adil, dan makmur,” jelas Kiai Asep.
“Tidak benar, kalau ada orang yang mengatasnamakan kami untuk menipu-nipu seperti kemarin menawarkan jual beli jabatan dan hal negatif lainnya. Dalam waktu yang secepatnya saya akan mensosialisasikan tidak boleh ada fee proyek semua proyek harus transparan,” ungkap Kiai Asep.
Lebih lanjut Yai Asep mengatakan, panitia lelang harus bersih, tidak boleh dapat intervensi. Dalam kesempatan ini, ia juga ingin menyampaikan agar Kepala Desa di Mojokerto bisa bersatu. Jangan terprovokasi, mengikuti provokator yang mengajak perpecahan dan tidak mengajak persatuan.
Siapapun namanya itu adalah provokator kalau ada yang mengajak ketidakbersatuan. Dengan bersatu apa yang menjadi cita-cita luhur untuk Indonesia maju, adil, dan makmur bisa terwujud,” tegas Yai Asep.
“Saya menghimbau agar mereka bersatu dan bisa masuk PKD. Saya minta pengurus dan anggota organisasi Kepala Desa yang selain PKD segera mengundurkan diri kalau tidak mau dikatakan provokator.
Yang penting jangan ada provokasi, yang akan memecahbelah Kades.
Selain itu Bapak Hariyono mengatakan, program unggulan Barra-Rizal (Mubarok) adalah memindahkan Kantor Pemkab Mojokerto ke Kabupaten Mojokerto. Kita tahu bahwa di bidang kesehatan, kepesertaan BPJS Kesehatan dari 98% itu 28% non aktif. Dalam waktu 100 hari ini cukup pakai KTP sudah bisa berobat. Selain itu, guru TPQ juga dinaikkan dari Rp 600 ribu jadi Rp 1,2 juta. Selain itu program bedah rumah juga menjadi program 100 hari kerja Barra-Rizal,” tegas Hariyono.
Gus Barra sudah bertemu dengan investor Singapura yang akan berinvestasi di Kabupaten Mojokerto dengan nilai investigasi 60 juta USD.
Gus Barra kemarin menyampaikan agar investor Singapura tersebut menggunakan tenaga kerja Kabupaten Mojokerto dan mereka setuju untuk itu. Dengan ini maka akan membuka pekerjaan yang seluas-luasnya untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ungkap Hariyono. (har)